125 anggota Sakatarunabumi meriahkan Jambore Millenial Pelaku dan Pendamping Pembangunan Pertanian

By Admin


nusakini.com - Regenerasi petani menjadi isu penting yang perlu diperhatikan tak hanya oleh Kementerian Pertanian namun oleh seluruh pihak. Jumlah petani usia produktif di Indonesia terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun, sementara minat generasi muda atau kaum milenial untuk terjun ke sektor pertanian pun masih minim. 

Pertanian juga perlu sentuhan serta terobosan generasi milenial, oleh karena itu keterlibatan generasi milenial dalam mendukung, mengembangkan, serta memajukan sektor pertanian sangat dibutuhkan. Mahasiswa khususnya mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) sebagai generasi milenial memiliki kontribusi yang penting karena petani petani kita sudah banyak yang memasuki usia lanjut dan kurang menguasai kemajuan teknologi.

Dalam upaya menumbuhkan regenerasi petani dan agrosociopreneur di Indonesia, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian menggelar Jambore Millenial Pelaku dan Pendamping Pembangunan Pertanian di Balai Konserasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas Cianjur Jawa Barat pada tanggal 17-18 Oktober 2019. 

Jambore Millenial Pelaku dan Pendampung Pembangunan Pertanian merupakan upaya konkret untuk menumbuhkan ketertarikan generasi milenial terhadap pertanian. Selain mendukung upaya pemerintah meregenerasi petani, program ini juga ingin melahirkan pengusaha muda pertanian yang mampu memberikan dampak sosial atau agrosociopreneur di Indonesia.

Saka Tarunabumi adalah wadah pendidikan dan pembinaan untuk menyalurkan minat, mengembangkan bakat, serta menambah pengalaman bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega di bidang Pertanian. Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) serta Sekolah Menengah Pembangunan Pertanian (SMKPP) sebagai pendidikan vokasi di bawah naungan Kementan melakukan Pembinaan dan Pengembangan mahasiswa yang merupakan anggota Saka Tarunabumi agar mampu berperan menjadi sumber penggerak ekonomi keluarga maupun penggerak sosial ekonomi pedesaan melalui peningkatan produktivitas dan penciptaan lapangan kerja. Melalui Saka Tarunabumi, mahasiswa mendapatkan pembinaan secara intensif dan kontinyu sehingga pembangunan pertanian dimasa mendatang mendapatkan kader-kader yang bermotivasi, penuh pengabdian dan berdedikasi tinggi. 

Didampingi 2 Pengurus dari Kwartir Nasional dan Pembina Saka Tarunabumi dari Pusat Pendidikan Pertanian, BPPSDMP dan Dosen Pendamping 125 Mahasiswa dan siswa anggota saka taruna bumi yang terdiri dari Polbangtan Bogor, Medan, Malang, Gowa, Yoma, Manokwari serta SMKPP Sembawa, Banjarbaru dan Kupang turut berperan aktif dalam kegiatan Jambore Millenial Pelaku dan Pendampung Pembangunan Pertanian tahun 2019 ini. Melalui penerapan Sistem Syarat Kecakapan Khusus (Sistem SKK) diterapkan metoda belajar mengajar untuk mencapai satu kecakapan khusus. Sesi penyampaian materi kesakatarunaan oleh Kwarnas menjadi sesi utama pada kegiatan ini.

Dalam kegiatan ini dapat dikembangkan program-program yang berkaitan dengan pengembangan usaha agribisnis yang sekarang ini sedang gencar-gencarnya digalakan baik oleh pemerintah maupun oleh non pemerintah. Seluruh anggota dapat bertukar ide kreatif seputar dunia pertanian utuk nantinya dikembangkan di daerahnya masing-masing.

Yuda Pratama, mahasiswa semester 5 dari Polbantan Bogor,menyatakan pengalamannya mengikuti kegiatan jambore ini. "Saya sangat senang dapat bertemu dengan mahasiswa Polbangtan lainnya. Kegiatan ini dapat menumbuhkan jiwa wirausaha bagi kamum millenial. Adanya sharing pengetahuan tentang kewirausahaan dari berbagai daerah memacu kami untuk mempelajari dan menerapkan didaerahnya masing-masing. Tak hanya itu adanya pameran di jambore ini yang menampikkan berbagai produk PWMP membuat kita tahu berbagai produk olahan maupun segar yang telah di kembangkan oleh generasi millenial" papar Yuda. (Lely)